Kelola Ekonomi dan Agama
Sebelumnya dalam Tabligh Akbar di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Rabu (29/9/2021) malam, Kepala Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto, memaparkan komitmennya mendukung perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Hadir dalam kesempatan itu KH. Reza Ahmad Zahid dari Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kediri dan KH. Muhammad Abdurrahman Al Kautsar dari Ponpes Al Falah, Ploso, Kediri.
Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto mengatakan, saat ini mengelola ekonomi bisa dilakukan lewat sisi agama. Menurutnya, hal tersebut menjadi sebuah peluang di masa mendatang.
“Kami tangkap itu sebagai sebuah peluang bahwa nanti generasi millenial di 2030 akan menjadi generasi pemimpin bangsa. Sehingga saat ini dibekali prinsip-prinsip syariah,” ujar Budi.
Saat ditanya soal ekonomi syariah di Jatim, Budi menjelaskan bahwa terdapat potensi besar di Jatim. Pasalnya, dari sektor SDM hingga lingkungan, Jatim sudah terhitung mapan.
“Yang dibutuhkan saat ini bagaimana meng-organizing-nya melalui beberapa kegiatan seperti salah satunya One Pesantren One Product (OPOP). Itu terus kita godok sehingga untuk mencari nilai tambah bagi pesantren sehingga bisa mandiri,” jelasnya.
Sebagai informasi, terkait penyelenggaraan Fesyar Regional 2021, Budi menuturkan bahwa pada opening ceremony Fesyar Regional Jawa 2021 di Tunjungan Plaza terdapat 4 hal yang diusung dalam perhelatan tersebut.
Di antaranya deklarasi Rumah Kurasi untuk penguatan UMKM dan OPOP, penandatanganan kerjasama Hebitren se-Jawa, penyaluran pembiayaan ZISWAF dan Fintech untuk pembiayaan UMKM produktif. (nas)