HONGKONG | DutaIndonesia.com – Hujan lebat disertai badai melanda Hongkong Jumat (8/10/2021). Badai menerbangkan sejumlah benda dan merobohkan perancah yang menutupi sebuah gedung yang tengah dibangun di kawasan Happy Valley.
Hj Fatimah Angelia, Ketua PCI Muslimat NU Hongkong, melaporkan, sewaktu dirinya berangkat menuju tempatnya kerja di Happy Valley, hujan besar disertai angin sangat kencang melanda kota.
“Sampai mau terbang saat saya megangi payung yang ngikut angin. Saya basah kuyup. Saat di pemandian (jenazah) pun banjir,” kata Hj Fatimah Angelia. Jumat pagi tadi, Fatimah memandikan jenazah seorang nenek yang meninggal dunia berusia 93 tahun warga Hongkong di Happy Valley.
Bugitu pula saat pulang. Hujan masih deras dan banjir. “Sudah banjir dan mobil lewat pun nyemprot sampai basah kuyup lagi. Tapi nggak apa-apalah. Di antara setetes air yang jatuh dari langit InsyaaAllah ada rahmat dan malaikat,” katanya.
Akibat badai angin dan hujan, sebuah perancah besar di Happy Valley runtuh Jumat (8/10/2021). Selain dua buah mobil, diyakini ada dua orang yang terperangkap di bawah reruntuhan perancah.
Dikutip dari RTHK, jalan Broadwood Road diblokir setelah perancah besar yang menutupi gedung lepas tak lama setelah pukul 10.00 pagi di tengah cuaca badai.
Migranpos melaporkan Hongkong Observatorium (HKO) mengatakan hujan melebihi 50 milimeter per jam pada Jumat pagi dan kemungkinan akan berlanjut.
Peringatan badai hujan hitam dikeluarkan pada pukul 11.45, setelah Sinyal Badai No. 3 diberlakukan pada dini hari. Murid-murid yang dijadwalkan masuk sekolah pada sore hari dianjurkan untuk tinggal di rumah.
Perancah adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya. Biasanya terbuat dari besi, pipa, kayu atau bisa juga bambu. (gas/MP)
Ilustrasi foto: RTHK/migranpos