Ibu-ibu PMI Hongkong Sukses Berbisnis, Mulai Buka Toko hingga Jual Herbal

oleh
YouTube player
Video Ibu-ibu PMI Hongkong yang tangguh dalam bisnis herbal.


HONGKONG | DutaIndonesia.com – Sejumlah ibu-ibu pekerja migran Indonesia (PMI) di Hongkong asal Jawa Timur (Jatim)  sukses bekerja di daerah bekas koloni Inggris itu.

Mereka tidak hanya sebagai PMI tapi juga merintis usaha, seperti membuka toko, baik di Hongkong maupun di daerah asalnya di Jatim. Mereka juga menjual produk  herbal yang cukup laris manis untuk kesehatan dan kosmetik.

Hal itu antara lain dilakukan empat ibu-ibu tangguh yang tergabung dalam PCI Muslimat Nahdlatul Ulama (MNU) Hongkong-Macau. Mereka adalahIbu Kartini asal  Nganjuk, Ibu Juariyah asal Magetan, Ibu Robiati asal Trenggalek, dan Ibu Rini asal Nganjuk.

Bahkan Ibu Juariyah mendapat penghargaan atas sukses tersebut.

Diwakili oleh suaminya, ibu Juariyah menerima penghargaan atas kesuksesannya selama setahun ini merintis usaha tersebut. Hal itu karena Ibu Juariyah merintis berdirinya usaha yang diberi nama  “JAUHARAH BARROKAH” di  Magetan. Sebuah toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari serta produk herbal.

Bukan hanya itu, Ibu Juariyah juga memotivasi dan menginspirasi warga lain khususnya PMI untuk membuka usaha yang sama, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan mereka dan keluarganya.

Sementata Ibu Juariyah dan ibu-ibu PMI lain  bekerja di Hongkong, toko-toko tersebut dijaga oleh suami atau keluarga masing-masing di tanah air.

“Selama ini ibu Juariyah juga selalu memberikan motivasi kepada PMI lain di group atau majelis-majelis yang antara lain diadakan Muslimat NU. Setiap Minggu kami selalu ada acara di markas kami ini,” kata Ketua PCI Muslimat NU Hongkong-Macau Hj Fatimah Angelia kepada DutaIndonesia.com Minggu 26 September 2021.

Selain Ibu Juariyah,  ibu Kartini, ibu Rini dan Ibu Robiati, kata dia, masih ada 12 ibu ibu lain yang juga berhasil di Hongkong. “Masih ada 12 orang lagi yang belum bisa hadir dalam acara syukuran ini,” katanya.

Juariyah bekerja di Hongkong sejak tahun 2016 atau sudah 5 tahun lebih. Selain menjadi PMi Juariyah membuka toko dan menjual produk herbal baik untuk kesehatan maupun kecantikan atau kosmetik.

“Alhamdulillah hasilnya untuk keluarga di Magetan. Selain gaji sebesar 4.600 dolar Hongkong (sekitar Rp 10 juta), kami juga buka usaha, yang hasilnya untuk masa depan anak anak nantinya,” kata Juariyah.

Hasil bekerja di Hongkong untuk membeli tanah dan membuka usaha. “Karena kan kami tidak selamanya bekerja jadi PMI di Hongkong, tapi saat kembali ke Indonesia sudah ada bisnis yang menghasilkan,” katanya.
 (gas)

No More Posts Available.

No more pages to load.