Penulis: Nur Rohmad
Khutbah I
الحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ
أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: مِّنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌۭ صَدَقُوا۟ مَا عَـٰهَدُوا۟ ٱللَّهَ عَلَيْهِ ۖ فَمِنْهُم مَّن قَضَىٰ نَحْبَهُۥ وَمِنْهُم مَّن يَنتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا۟ تَبْدِيلًۭا (الأحزاب: 23)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Hari-hari terakhir ini, kita disuguhi tontonan yang begitu menyayat dan mengiris hati. Bagaimana tidak. Di era modern yang katanya penjajahan di atas muka bumi telah dihapuskan, kaum Zionis Yahudi dengan leluasa menjajah bumi Palestina dan menindas rakyat di sana. Bahkan kebiadaban yang mereka pertontonkan dapat dukungan penuh dari Amerika Serikat, negara yang katanya paling demokratis di dunia.
Serangan demi serangan terus dilancarkan kepada rakyat yang tidak berdosa. Ratusan bahkan ribuan nyawa rakyat Palestina telah menjadi korban kekejian dan kebiadaban mereka. Sebagai umat Islam tentu kita mencintai dan membela Palestina. Palestina bukanlah negeri biasa. Palestina memiliki sejarah panjang yang menjadikannya selalu bersemayam di hati setiap Mukmin.
Jamaah shalat Jum’at yang mudah-mudahan dimuliakan Allah,
Setidaknya ada sembilan alasan kenapa kita harus mencintai dan membela Palestina.
Pertama, Di sana terdapat al-Masjid al-Aqsha, masjid tertua di dunia setelah al-Masjid al-Haram. Dibangun pertama kali oleh Nabi Adam ‘alaihis salam empat puluh tahun setelah beliau membangun al-Masjid al-Haram.
Kedua, al-Masjid al-Aqsha yang berada di kota Baitul Maqdis, Palestina pernah menjadi kiblat shalat selama tujuh belas bulan setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berhijrah dari Makkah ke Madinah.
Ketiga, al-Masjid al-Aqsha yang berada di kota Baitul Maqdis, Palestina adalah titik akhir perjalanan Isra’ dan titik awal perjalanan Mi’raj. Isra’ dan Mi’raj adalah salah satu mukjizat terbesar yang Allah anugerahkan kepada baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Di sanalah Baginda Nabi melakukan shalat berjamaah mengimami seluruh nabi dan rasul, mulai Nabi Adam ‘alaihissalam hingga Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.
Keempat, Palestina adalah negeri para nabi dan rasul. Banyak sekali nabi dan rasul yang pernah tinggal dan berdakwah menyebarkan Islam di sana. Di antaranya adalah Nabi Ibrahim, Nabi Ya’qub, Nabi Yusuf, Nabi Luth, Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Nabi Zakariyya, Nabi Yahya, Nabi ‘Isa dan nabi-nabi yang diutus oleh Allah untuk Bani Isra’il yang jumlahnya sangat banyak.
Kelima, Baitul Maqdis dan Tanah Syam (Palestina, Syria, Lebanon, Yordania, beberapa wilayah Iraq dan Mesir) adalah ardh al-mahsyar wa al-mansyar. Di sanalah seluruh manusia setelah dibangkitkan dari dalam kubur digiring dan dikumpulkan. Kemudian setelah gunung-gunung dihancurkan, mereka dipindah ke kegelapan di dekat jembatan shirath. Lalu setelah sifat-sifat bumi diganti, mereka dikembalikan lagi ke atas muka bumi yang putih seperti perak yang tak ada lagi di atasnya gunung, lembah dan pepohonan. Di sanalah mereka dihisab oleh Allah ta’ala.
Keenam, Di sanalah Dajjal akan terbunuh di tangan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.
Ketujuh, Palestina adalah induk dari daratan Syam yang didoakan berkah oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam doanya:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا
“Ya Allah, berkahilah negeri Syam dan Yaman.”
Kedelapan, Banyak sekali para sahabat yang pernah berdakwah, menyebarkan dan mengajarkan Islam di sana. Di antara mereka adalah ‘Ubadah bin ash Shamit, Syaddad bin Aus, Usamah bin Zaid bin Haritsah, Watsilah bin al Asqa’, Dihyah al Kalbiy, Aus bin ash Shamit, Mas’ud bin Aus dan masih banyak lagi yang lain.
Kesembilan, Palestina telah melahirkan ribuan ulama dan tokoh-tokoh Islam terkemuka yang berkhidmah untuk Islam. Tercatat para ulama yang lahir atau pernah tinggal di Palestina adalah Imam Malik bin Dinar, Imam Sufyan ats-Tsauri, Imam Ibnu Syihab az-Zuhri, Imam asy-Syafi’i dan masih banyak lagi yang lain.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Oleh karena itulah, Sultan Mahmud Nuruddin Zanki pernah menggemakan sebuah seruan yang fenomenal, “Aku malu kepada Allah untuk tersenyum sedangkan Baitul Maqdis masih terjajah.”
Sultan Abdul Hamid II tak kalah lantang memekik, “Aku tidak akan menjual sejengkal tanah pun dari bumi Palestina.” Beliau katakan itu dengan tegas dan penuh keberanian pada saat menolak sogokan uang dalam jumlah sangat besar dari orang-orang Yahudi yang ingin menempati sebagian wilayah Palestina.
Kaum Muslimin yang mudah-mudahan dirahmati Allah,
Berbicara tentang Palestina, nama Sultan Shalahuddun al-Ayyubi selalu terpatri dalam memori umat Islam. Kepahlawanannya terukir indah dalam sejarah. Keberaniannya tertoreh dengan tinta emas dalam lembaran perjalanan panjang perjuangan rakyat Palestina. Didorong oleh kecintaan yang mendalam kepada bumi Palestina, pada tanggal 27 Rajab 583 H, beliau berhasil merebut kembali Baitul Maqdis, Palestina dari cengkeraman Pasukan Salib.
Ketika ingin membebaskan Baitul Maqdis, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi tidak langsung menyiapkan tentara dan peralatan perang. Akan tetapi yang mula-mula beliau lakukan adalah mempersatukan umat Islam dalam satu ikatan aqidah yang benar, yaitu aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah.
Menurut beliau, kesatuan aqidah akan melahirkan kesatuan hati. Kesatuan hati umat Islam adalah kekuatan dahsyat yang tidak akan bisa dikalahkan oleh siapa pun. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu, beliau memerintahkan setiap juru adzan di semua wilayah yang beliau kuasai untuk mengumandangkan aqidah Asy’ariyyah setiap hari sesaat sebelum adzan shubuh.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Sultan Shalahuddin al-Ayyubi adalah penganut madzhab Syafi’i dalam fiqh dan pengikut madzhab Asy’ari dalam aqidah. Sang sultan memiliki perhatian yang sangat besar dalam penyebaran aqidah Asy’ariyyah. Beliau adalah seorang sultan yang hafal al-Qur’an, hafal kitab at-Tanbih, sebuah kitab yang menjelaskan tentang fiqh madzhab Syafi’i, dan hafal kitab al-Hamasah, sebuah kitab himpunan bait-bait syair. Sultan Shalahuddin, sebagaimana dijelaskan Imam as-Suyuthi dalam al-Wasa’il fi Musamarah al-Awa’il adalah seorang yang memegang teguh ajaran agama, wara’, pejuang, mujahid dan seorang yang bertakwa.
Melihat perhatian khusus Sultan Shalahuddin terhadap penyebaran aqidah Asy’ariyyah, Syekh Muhammad bin Hibatillah al-Barmaki menyusun kitab yang berisi bait-bait nazham dalam ilmu aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang ia beri judul Hada’iq al-Fushul wa Jawahir al-Ushul. Kitab itu lalu dihadiahkan pengarangnya kepada Sultan Shalahuddin al-Ayyubi. Shalahuddin lantas memerintahkan kepada semua madrasah untuk mengajarkan kitab tersebut. Sebab itu, kitab itu kemudian terkenal dengan sebutan al-‘Aqidah ash-Shalahiyyah.
Di antara yang tertulis dalam kitab tersebut adalah beberapa bait berikut ini:
وَصَانِعُ الْعَالَمِ لَا يَحْوِيْهِ # قُطْرٌ تَعَالَى اللهُ عَـنْ تَشْبِيْهِ
قَدْ كَانَ مَوْجُوْدًا وَلَا مَكَانَا # وَحُكْمُهُ الْآنَ عَلَى مَاكَانَا
سُـبْحَانَهُ جَلَّ عَنِ الْمَكَـانِ # وَعَزَّ عَنْ تَغَيُّرِ الزَّمَانِ
فَقَدْ غَلَا وَزَادَ فِي الْغُلُوِّ # مَنْ خَصَّــهُ بِجِهَــةِ الْعُلُوِّ
Sang Pencipta Alam tidak diliputi tempat, Allah Mahasuci dari penyerupaan terhadap makhluk
Allah ada sebelum adanya tempat, dan Dia sekarang tetap seperti sedia kala, ada tanpa tempat
Mahasuci Allah dari tempat, dan Dia Mahasuci dari perubahan masa
Sungguh telah melampaui batas, orang yang mengkhususkan-Nya di arah atas
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mari kita doakan saudara-saudara kita di Palestina. Semoga Allah menganugerahkan kesabaran, ketabahan, kekuatan dan kemenangan kepada mereka. Semoga bumi Palestina merdeka dan terbebas dari penjajahan Zionis Yahudi. Segerakan Ya Rabb. Amin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
(Sumber: nurrohmad.com)
Nur Rohmad
Pemateri/Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan Ketua Biro Peribadatan & Hukum, Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur