Seorang eksportir- importir asal Indonesia di Prancis, Agus “Pego” Kurniawan, dikenal sebagai “pintu gerbang Indonesia” di negeri berjuluk La France. Pasalnya, selain KBRI dan KJRI di negeri itu, Agus menjadi jujugan orang Prancis dalam mengenal hingga mencari barang-barang bernuansa Indonesia.
Oleh Gatot Susanto
AGUS KURNIAWAN bukan hanya mendatangkan produk kerajinan atau seni asal Indonesia ke Prancis, tapi juga banyak tradisi budaya Indonesia lain dia boyong ke negeri yang juga berjuluk Heksagon tersebut. Salah satunya tradisi Gotong Royong. Bahkan Agus memiliki event semacam festival Gotong Royong yang digelar di Villeneuve-lès-Maguelone, sebuah kota di Prancis Selatan yang terkenal dengan pantainya yang indah.
Gotong Royong merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Agus dan tim Escale à Java. Tujuannya untuk memamerkan segala hal tentang Indonesia, termasuk budaya gotong royongnya.
Perhelatan ini sudah terselenggara dua kali. Terakhir digelar pada 22 Oktober 2022 lalu yang mendapat dukungan banyak pihak, termasuk dari KJRI Marseille dan Surat Dunia, media para perantau asal Indonesia.
Fransisca Ripert, WNI di Kota Arles, Prancis, yang sempat hadir di acara Gotong Royong itu, dalam artikel di blognya, mengatakan, layaknya sebuah festival, di dalam area Gotong Royong, terdapat berbagai lapak yang menjual kuliner atau barang-barang yang kental bernuansa seni budaya Indonesia.
Selain itu juga digelar pertunjukan-pertunjukan seni yang ditampilkan para diaspora Indonesia di Prancis. Mulai menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, tarian pocopoco, pencak silat, dan banyak lagi atraksi seni budaya lain. Suasana gayeng guyub khas Indonesia pun menjadi daya tarik acara ini di negeri tersebut.
Agus Kurniawan, pemilik Escale à Java dan Escale a Bali, berharap acara Gotong Royong semakin berkembang, bukan hanya digelar di Kota Villeneuve-lès-Maguelone saja melainkan juga ke kota-kota lainnya di Prancis.
“Kami mengadakan acara itu memang ingin mengenalkan, mempromosikan, budaya, kerajinan, dan apa-apa yang dari Indonesia, kepada masyarakat Prancis. Karena itu saya berterima kasih kepada Bapak Konjen dan para diaspora Indonesia yang mendukung acara Gotong Royong ini,” katanya kepada DutaIndonesia.com dan Global News, Kamis (23/3/2023).
Dalam video yang dikirimkan oleh Agus kepada DutaIndonesia.com dan Global News, tampak toko Escale a Java dan Escale a Bali penuh dengan berbagai macam produk dari Indonesia. Khususnya dari Jawa dan Bali. Mulai aksesoris dari berbagai daerah di Tanah Air, berbagai macam patung atau ukir-ukiran dari kayu, becak, rombong angkringan, rumah khas Jawa, hingga wastra nusantara, khususnya batik.
Barang-barang yang didatangkan langsung dari Indonesia itu banyak yang dipajang di dua tokonya tersebut. Selain itu banyak pula yang diletakkan di sebuah lokasi dengan lahan yang sangat luas untuk diproses menjadi barang jadi yang siap dijual. Sejumlah bule setempat terlihat ikut senang ketika terlibat menurunkan barang-barang yang baru didatangkan dari Indonesia, salah satunya berupa becak, dari kontainer. Dalam salah satu tokonya terdengar pula lagu dangdut mengalun merdu menambah kental suasana Indonesia di kota ini.
Agus selama ini dikenal sebagai salah seorang importir Indonesia-Prancis. Dia memiliki toko seni dan kerajinan Indonesia bernama Escale à Java dan Escale a Bali. Toko di lahan yang sangat luas itu merupakan tempat bagi siapa pun yang ingin mencari produk-produk Indonesia tanpa perantara. Sebab Agus mengimpor langsung dari UMKM di Indonesia.
“Ya banyak orang asing yang istri atau suaminya orang Indonesia, ikut bergotong royong, membantu kami, karena arahan dari pasangan Indonesianya. Tapi juga ada orang Prancis yang notabene anak buah saya dan teman saya ikut acara gotong royong di sini,” kata Agus yang pertengahan Maret 2023 ini baru saja mendatangkan barang-barang seni dari Yogyakarta ke Prancis.
Agus sendiri memiliki semboyan yang membanggakan. Bukan hanya Prancis, tapi dia juga ingin menjangkau dunia. “Dari Jogja Indonesia untuk dunia,” katanya.
Selain dua toko Jawa dan Bali, dia juga memiliki gudang yang luas penuh dengan barang-barang asal Indonesia. “Escale a Java dan Escale a Bali sendiri artinya ‘mampir nang’ Jawa dan ‘mampir nang’ Bali,” ujarnya.
Selain Gotong Royong, Agus Pego juga menggelar konser musik bekerja sama dengan PPI Montpellier. Konser musik itu bertajuk Pelangi Malioboro. “Selain itu juga tur wisata keliling Eropa seperti Belanda, Prancis, dan Jerman,” katanya.
Sementara itu Konjen RI di Marseille, Arief Muhammad Basalamah, saat hadir di acara Gotong Royong, menyampaikan dukungannya terhadap para perantau Indonesia yang begitu bersemangat dalam bergotong royong melaksanakan acara demi mempromosikan Indonesia di Benua Eropa. Konjen Arief berharap agar acara semacam ini dapat terus diadakan di berbagai kota di Prancis. (*)