Selama lima hari sejak Kamis (7/9/2023) hingga Minggu (10/9/2023), sejumlah event digelar para diaspora Indonesia di Amerika Serikat (AS). Pertama, serangkaian acara yang digelar New York Indonesia Fashion Week (NYIFW). Kedua, Philadelphia Indonesian Festival yang digelar pada Minggu (10/9/2023).
[ngg src=”galleries” ids=”68″ display=”basic_slideshow”]Oleh Gatot Susanto
SEJUMLAH desainer menampilkan karya terbaiknya di ajang fashion New York Indonesia Fashion Week ini. Mereka antara lain Dr Rosa Rumaseuw dari Papua, Theodora Matrutty dari Ambon, Stephanie Zhang dari Surabaya Jawa Timur, Matthew and Sheen dari Jakarta, Frida Aulia dari Bogor, dan Zuebarqa by Benz dari Bandung Jawa Barat.
Para desainer New York Indonesia Fashion Week bukan hanya menampilkan karyanya di ajang fashion show tersebut, tapi juga mengedukasikan wastra Indonesia di institut fashion ternama dunia, Fashion Institute of Technology di New York. Empat di antara enam desainer Indonesia itu semacam memberi kuliah di hadapan mahasiswa dan dosen FIT.
Acara New York Indonesia Fashion Week yang diselenggarakan selama 4 hari di Kota New York pun ditutup dengan mengikuti festival Indonesia di Kota Philadelphia.
Tidak hanya desainer dari Tanah Air saja yang meramaikan acara New York Indonesia Fashion Week, tetapi kali ini juga tampil desainer dari Pakistan Natasha Khan dan desainer dari Amerika, Troy Anthony.
Terlihat sekarang “DNA” atau ciri khas dari NYIFW, di mana “DNA” fashionnya adalah Wastra Indonesia dan International Culture. Namun demikian, NYIFW tetap membawa modern fashion sesuai dengan style dan model yang tren saat ini.
Hadir dalam acara itu, producer NYIFW, Vanny Tousignant, owner Batik Geulis Bogor, Frida Aulia, Konsul Jenderal RI di New York, Winanto Adi, dan pengusaha batik dari Bogor yang juga suami dari desainer Frida Aulia.
“Kesempatan emas yang baru pertama terjadi kali ini during New York Indonesia Fashion Week adalah ketika 4 designers kami dapat berdiri di depan para mahasiswa institut fashion dunia dan di depan para professor khusus textile di Fashion Institute of Technology untuk menceritakan tenun dan batik yang mana batik dan tenun adalah warisan budaya Indonesia,” kata Vanny Tousignant, founder dan produser NYIFW kepada DutaIndonesia.com dan Global News, Rabu (13/9/2023).
Untuk tampil di kampus FIT pada Kamis 7 September 2023, para desainer mendapat dukungan penuh dari KJRI New York, mulai dari bimbingan kepada para desainers sampai pengurusan administrasi dan lobi internal FIT. Tujuannya agar event di FIT ini dapat berjalan dengan lancar karena yang mereka presentasikan adalah warisan budaya Indonesia.
“Jadi, kami mengatasnamakan Indonesia, sehingga perlu keterlibatan perwakilan resmi Indonesia di Amerika dalam hal ini KJRI New York,” kata Vanny Tousignant.
Selanjutnya para desainer tampil di panggung Penthouse, Manhattan, pada Jumat tanggal 8 September 2023 untuk fashion show. Acara ini berlangsung sukses dihadiri para pelaku industri tekstil dan fashion di Amerika.
“Para penonton kami tak lain adalah fashion entrepreneur, fashion blogger, fashion network dari America dan Eropa,” ujarnya.
Festival Indonesia Philadelphia
Bukan hanya itu, dimeriahkan juga oleh dua penyanyi asal Sulawesi Tengah, Ana Timur, asuhan Modero Company pimpinan Sinta Penyami. Selama ini Sinta juga dikenal sebagai MC New York Indonesia Fashion Week.
“Bukan hanya education maupun fashion show, kami juga memberikan kesempatan kepada 6 designers kami dari Indonesia ini untuk dapat bergabung dengan Gapura Indonesia di dalam acara Philadelphia Indonesian Festival yang baru saja selesai hari Minggu tanggal 10 September lalu. Para designers kami sangat senang dan beberapa ingin kembali lagi di acara kami tahun depan,” katanya.
Menurut Vanny Tousignant, Philadelphia Indonesian Festival ini salah satu Festival Indonesia terbesar di bagian east coast America. “Kemarin sangat ramai walaupun paginya sempat diguyur hujan deras tetapi tidak membuat stop peserta dan pengunjung untuk meramaikan acara yang diprakarsai oleh Gapura Indonesia dan Modero Company ini,” katanya.
Sedikit cacatan terkait Philadelphia Indonesian Festival. Sama dengan NYIFW, festival ini juga sukses menarik keramaian pengunjung yang berdesak-desakan dan hilir-mudik di antara stan/tenda makanan. Acaranya pun cukup menarik.
Mulai tarian Papua dan alunan berbagai lagu tradisional Indonesia yang mewarnai suasana downtown Philadelphia, tepatnya di muka gedung institusi dan akademi seni Fleisher Art Memorial, yang telah berdiri sejak 1898 silam.
Bacho HR, salah seorang diaspora yang hadir dalam acara itu, dalam salah satu artikelnya mengaku heran, dengan tidak adanya sponsor pendukung dari Indonesia.
“Mengapa tak ada satu pun logo ataupun spanduk sponsor dari brand ternama Indonesia, baik yang telah meraup keuntungan besar di Philadelphia maupun brand yang menjadi simbol kebanggaan bangsa, seperti Indofood, Sampoerna, Sosro, Mustika Ratu, Sido Muncul, BCA, BNI, XL, Telkomsel, Bakrie, Ultramilk, Gramedia, dan Mayora,” katanya. (*)