Master MEP: Kurikulum Merdeka yang Belum Merdeka

oleh

JOMBANG|DutaIndonesia.com – Kurikulum merdeka belajar belum sepenuhnya merdeka. Akibatnya Guru terpaku rutinias tak bernyawa. Akhirnya kreativitasnya menjadi tumpul.

Hal itu disampaikan Yusron Aminulloh, Master Trainer MEP, saat dialog dengan guru-guru di Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/10/2022).

” Itu yang dialami oleh guru-guru di Indonesia, karena dikekang padatnya kurikulum, ketatnya aturan, sehingga kreativitasnya tumpul, ” tegas Yusron yang sudah melatih ribuan guru Indonesia dalam ragam acara Mindset Pembalajaran.

” Tapi kita bersyukur banyak sekolah modern, baik negeri maupun swasta di kota-kota besar berani bersikap dengan tetap memberi ruang kreativitas pada anak,” tambah Yusron.

Tapi itu tidak melebihi 20 % dari ribuan sekolah di Indonesia. 

” Saya sudah masuk pedalaman Kaltim, Kepulauan Riau, bahkan desa-desa di Jawa saja, sekolah lebih takut sama birokrasi untuk memunculkan ide kreatif dalam proses pembelajaran dan pendidikan,” tambahnya. 

Lantas bagaimana dengan Kurikulum Merdeka Belajar ? Tanya seorang kepala sekolah, peserta dialog.

” Dari yang saya baca, konsep merdeka belajar belum sepenuhnya merdeka. Masih diatur oleh juknis sangat ketat. Substansi merdekanya masih pada dataran teori,” jawa Yusron yang juga dikenal CEO DeDurian Park. (gas)

No More Posts Available.

No more pages to load.