Melihat Kesiapan ‘Pasukan Khusus’ PLN Jaga Keandalan Listrik Nataru: Safety dan K3 Prioritas Utama Bekerja Menerangi Negeri

oleh
PLN UID Jatim
General Manager PT PLN (Persero) UID Jatim, Ahmad Mustaqir, saat memimpin Inspection Day dan Apel Siaga Kelistrikan di Kantor PLN ULP Krian. (Foto: Gatot Susanto)

 

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur (Jatim) berusaha memastikan masyarakat, khususya Umat Kristiani, bisa merayakan Natal 2024 dengan aman, lancar, dan khidmat. Begitu pula saat merayakan Tahun Baru 2025, di mana banyak masyarakat bersuka cita di momen pergantian tahun di sejumlah lokasi wisata dan berdoa di tempat-tempat ibadah. Dan keesokan harinya, mereka berlibur di sejumlah tempat wisata yang tersebar di Jatim. Maka, untuk memastikan keandalan pasokan listrik saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PLN UID Jatim pun menggelar Inspection Day dan Apel Siaga Kelistrikan di Halaman PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Krian Kab. Sidoarjo, Rabu (4/12/2024), diikuti oleh 16 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) dan 1 Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D). Berikut laporannya:

 

Oleh Gatot Susanto

 

YouTube player

Video Inspection Day dan Apel Siaga Kelistrikan di Kantor PLN ULP Krian menjelang Nataru.

ADA suasana lain di Kantor PLN ULP Krian, Rabu (4/12/2024). Pagi itu bukan pelanggan yang keluar masuk kantor di Jl. Ki Hajar Dewantara Krian tersebut, tapi para “Pasukan Khusus” PLN yang merupakan Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Ada pula sejumlah pimpinan PLN Jatim, mitra kerja, dan kalangan media.

“Pasukan khusus” ini sebenarnya dibagi dua sesuai seragam yang dikenakan yakni seragam warna orange dan abu-abu. Untuk petugas berseragam warna orange dengan kelengkapan, antara lain helm, masker, wearpack, safety gloves, tali pengaman, dan safety shoes, bekerja dalam kondisi jaringan listrik padam (offline), sementara petugas berseragam warna abu-abu dengan kelengkapan, antara lain full body harness, kacamata pengaman, baju konduktif, sarung tangan konduktif, kaos kaki konduktif, dan sepatu konduktif, digunakan saat bekerja dalam kondisi jaringan listrik bertegangan (online).

Namun saat apel, hampir semua petugas berseragam serba orange atau berompi orange. Seragam dengan semua kelengkapan itu bisa mengalirkan listrik saat mereka bekerja, sehingga, insya Allah, aman bagi mereka saat bertugas.

Artinya, saat ada gangguan listrik, mereka dengan sigap akan bergegas menuju lokasi gangguan dan dengan cekatan pula langsung menangani kerusakan/gangguan listrik tanpa memadamkan aliran setrum. Tujuannya, tentu saja, agar pelanggan di rumah tidak dirugikan. Apalagi kalangan industri yang operasionalnya sangat membutuhkan keberlanjutan pasokan listrik. Lebih-lebih di momen Natal dan Tahun Baru.

Tugas ini harus dilakukan tim khusus, atau orang awam bilang, “ahlinya ahli”, mengingat berisiko terhadap keselamatan para personelnya. Plus perlengkapan khusus pula yang harus canggih dari sisi keamanan. Baju PDKB ini harus super safety karena digunakan para petugas PDKB yang langsung berjibaku dengan jaringan listrik yang masih menyala. Apalagi sekarang musim hujan.

Karena itu, Inspection Day dan Apel Siaga Kelistrikan di Kantor PLN ULP Krian ini menjadi momen penting untuk mengimplementasikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lingkungan PLN, khususnya bagi para pekerja di lapagan, sekaligus menjadi perwujudan atas komitmen manajemen dalam mengutamakan keselamatan pada setiap proses pekerjaan. Sebab Safety dan K3 adalah prioritas utama bagi PLN dalam bekerja menerangi Negeri ini.

General Manager PT PLN (Persero) UID Jatim, Ahmad Mustaqir, saat memimpin Inspection Day dan Apel Siaga Kelistrikan di Kantor PLN ULP Krian, menegaskan, bahwa inspection day merupakan sarana sosialisasi pentingnya implementasi K3 di lingkungan PLN. Hal ini juga sekaligus menjadi bukti komitmen manajemen dalam mengutamakan keselamatan pada setiap proses pekerjaan.

“Diharapkan dapat meningkatkan awareness seluruh manajemen lini Unit PLN untuk dapat meningkatkan pengawasan dalam implementasi K3 di lapangan khususnya dalam pengamanan kelistrikan pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” kata Ahmad.

Dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini, PLN telah mengerahkan lebih dari 5 ribu personel. Lokasi yang diamankan berada pada 322 gereja, 71 lokasi zona transportasi, 72 lokasi zona pertahanan, 52 lokasi zona pemerintahan, 102 rumah sakit, 43 lokasi wisata, dan 54 lokasi perbelanjaan. Semua lokasi itu sangat vital di mana hampir semua akan dipenuhi ribuan hingga jutaan masyarakat dalam merayakan Nataru, yang merupakan libur panjang akhir tahun.

Dan sesuai hasil pengecekan, semua personel siap diterjunkan saat pengamanan keandalan kelistrikan Nataru. Mereka dilengkapi sarana dan prasarana pendukung yang tersebar di seluruh wilayah Jatim, seperti 129 posko, ratusan kendaraan kerja, serta unit pelayanan lain, seperti crane, mobil skylift PDKB, mobil Yantek 324 unit, sepeda motor ULC 355 unit, 123 unit SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dan 273 unit SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum) yang semua sudah dicek keamanan dan kesiapannya pada apel siaga serentak tersebut.

“Seluruh petugas kami berupaya maksimal menjaga keandalan pasokan listrik untuk memastikan kelancaran ibadah Natal dan perayaan tahun baru 2025. Personel juga dilengkapi dengan berbagai peralatan kerja yang menunjang seperti 49 unit UPS, 199 unit UGB, dan 12 unit UKB,” kata Ahmad menambahkan.

Perlu diketahui pula, UPS (Uninterruptible Power Supply) merupakan perangkat yang berfungsi sebagai cadangan daya sementara ketika terjadi kegagalan sumber daya utama. Sedang UGB adalah Unit Gardu Bergerak yang berfungsi untuk percepatan, menggantikan sementara trafo yang terganggu sehingga listrik tidak mengalami pemadaman yang cukup lama akibat kerusakan trafo, sementara UKB adalah Unit Kabel Bergerak.

Untuk memastikan kesiapan “pasukan khusus” itu, Ahmad melihat langsung jumlah dan kondisi personel serta peralatan yang ada di lokasi acara. Dia menanyakan secara detail semua peralatan dan petugas pun menjelaskan satu per satu peralatan yang mereka gunakan saat bekerja sekaligus memastikan berfungsi dengan maksimal sehingga sangat aman bagi para pekerja.

Misalnya dia mengecek langsung sarung tangan khusus, apakah bocor atau tidak, dengan menggulungnya hingga benar-benar aman digunakan. Selain itu, yang sudah tidak layak digunakan, biasanya sulit “dimusnahkan”. Dia pun lalu menunjukkan sarung tangan khusus itu masih mudah saat digunting.

Tidak hanya mengecek kesiapan personel dan peralatan yang digelar di lokasi acara, tapi juga langsung mengecek secara daring kesiapan petugas di sejumlah PLN daerah, seperti Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banyuwangi, Madura, Ponorogo, dan Surabaya Barat.

Peserta dari UP3 yang mengikuti apel secara daring (online) adalah dari Jember, Banyuwangi, Situbondo, Pasuruan, Malang, Kediri, Gresik, Mojokerto, Bojonegoro, Ponorogo, Madiun, Surabaya Selatan (UP3 SBS), Surabaya Utara (UP3 SBU), dan Surabaya Barat (UP3 SBB).

PLN UID Jatim
General Manager PT PLN (Persero) UID Jatim, Ahmad Mustaqir, saat memimpin Inspection Day dan Apel Siaga Kelistrikan di Kantor PLN ULP Krian. (Foto: Gatot Susanto)
petugas PLN

Pasukan khusus PLN saat menangani gangguan listrik di Wonoayu. (Foto: Gatot Susanto)

Bukan hanya itu, di sela-sela konvoi motor listrik (molis), Ahmad yang memimpin rombongan sempat pula singgah di lokasi tempat sejumlah petugas PDKB sedang menangani gangguan listrik di salah satu tower di kawasan Wonoayu. Tampak aksi para “pasukan khusus” ini mendapat perhatian dari masyarakat yang melintas di Jalan Raya Krian – Sidoarjo.

“Salut sama petugas (PDKB) PLN ini, mereka bekerja keras dengan tantangan berat, setrum yang masih menyala. Wajar mereka pakai baju yang super super aman. Seperti tentara atau petugas ber-APD (Alat Pelindung Diri, red.), yang menangani Covid-19 kemarin. Sebab, bila tidak, bisa-bisa kesetrum, deh!,” kata Suprayitno, saat melihat aksi para pejuang setrum itu bertugas menangani gangguan listrik di tower PLN Wonoayu.

Setelah melakukan Inspection Day dan Apel Siaga Kelistrikan, Ahmad memaparkan bahwa pasokan listrik dalam menyongsong Natal dan tahun baru aman dengan daya mampu sebesar 9.672 MW, beban puncak sebesar 6.937 MW dengan cadangan daya sebesar 2.474 MW. PLN juga telah menggiatkan pemeliharaan jaringan untuk memastikan andalnya pasokan listrik.

“Tercatat hingga November 2024, tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) telah berhasil melaksanakan pekerjaan di 11.488 titik dengan penyelamatan kWh sebanyak 37.380.324 kWh atau setara Rp 41 Miliar,” katanya. (*)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.