Nama pendakwah Gus Iqdam asal Kabupaten Blitar kini tengah berkibar. Gayanya yang ceria, kata-katanya yang renyah, diselipi canda dan tawa yang khas, membuat kalangan milenial dan ibu-ibu suka akan penampilan Gus pemilik nama asli Muhammad Iqdam Kholid ini.
KETUA PCI Muslimat Nahdlatul Ulama (PCI Muslimat NU) Hongkong-Macao Hj Fatimah Angelia tiba-tiba bertanya kepada DutaIndonesia.com. “Apa njenengan kenal Gus yang ganteng yang masih muda, sekarang lagi naik daun itu!?” kata diaspora Indonesia di Hongkong asal Kota Surabaya ini kepada DutaIndonesia.com, Selasa (15/8/2023).
Saat diberi tahu, bahwa, apa yang dimaksud adalah Gus Iqdam pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dan pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah? Fatimah pun membenarkan.
Menurut dia, Muslimat NU Hongkong-Macao berniat mengudang Gus Iqdam untuk ceramah agama di hadapan ibu-ibu pekeja migran Indonesia (PMI) di Hongkong saat memperingati Hari Santri Nasional Oktober 2023 mendatang. “Iya, ada rencana saat Hari Santri nanti. Kalau ada nomor kontaknya saya diberi ya,” katanya.
Ketika ditanya lagi apa yang disuka oleh ibu-ibu PMI di Hongkong dari sosok Gus Iqdam, Fatimah menjelaskan, bahwa para PMI suka dengan wajah gantengnya dan gayanya yang khas. Apalagi Gus Iqdam sekarang terkenal. “Beliau sedang ngetop,” ujarnya.
Lalu dari mana para PMI tahu kiprah Gus Iqdam mengingat warga di Hongkong dilarang bermain Tiktok–platform yang membuat nama Gus Iqdam terkenal? Menurut Fatimah, meski mereka tidak bisa mengakses Tiktok karena Pemerintah hanya mengizinkan platform serupa produksi dalam negerinya sendiri, tapi para PMI masih bisa mengikuti ceramah Gus Iqdam yang kocak melalui kanal Youtube.
“Mungkin lihat di Youtube. Ini mereka yang minta. Saya sendiri tidak begitu tahu,” ujarnya.
Saat ini banyak umat Islam suka mengikuti ceramah Gus Iqdam. Bahkan, ibu-ibu dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, sampai membawa rombongan untuk mendatangi pengajian Gus Iqdam di Blitar Jawa Timur.
Mereka sampai hafal kata-kata khas yang sering diucapkan Gus Iqdam saat menyampaikan ceramah agama. Beberapa istilah yang dilontarkannya juga viral. Misalnya dekengane pusat, ST Nyell, garangan, wonge teko, dan lain sebagainya.
Selain para ibu-ibu, santri atau jamaah yang hadir dalam pengajiannya pun berdatangan dari berbagai lapisan masyarakat. Ada pengamen, pemabuk, hingga pejabat. Ada pula preman hingga asli santri. Gus Iqdam memang mampu merangkul semua kalangan.
Gus Iqdam yang lahir di Blitar pada 27 September 1993 dikenal karena ceramahnya khas milenial, lucu, kocak, dan mendapuk semua kalangan termasuk anak-anak punk. Gus Iqdam merupakan pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah pada 2018 yang awalnya hanya memiliki 7 jamaah dan kini memiliki 66.000 lebih jamaah dari pelosok Nusantara.
Sebagai seorang mubaligh muda yang berasal dari Blitar, Gus Iqdam memiliki keunikan dalam berdakwah. Video-video ceramahnya telah menyebar luas di berbagai platform seperti Tiktok dan Youtube Shorts, sehingga masyarakat dari berbagai lapisan mudah mengenali dan mencintainya untuk ceramah di daerahnya. Gus Iqdam juga menjadi idola kalangan selebritis. Salah satunya Happy Asmara yang sempat mendatangi acara pengajiannya.
Gus Iqdam merupakan anak terakhir dari empat bersaudara pasangan KH Kholid dan Hj Ny Lanratul Farida. Awalnya, Gus Iqdam belajar mengaji di Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, di bawah asuhan Gus Muhammad Abdurrahman Kautsar atau Gus Kautsar.
Masa kecil Gus Iqdam dihabiskan untuk belajar agama Islam. Waktu kecil, ia belajar agama Islam dengan pamannya sendiri, KH. Dliyauddin Azzamzami. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur.
Ibu Gus Iqdam juga merupakan anak salah satu kiai yang kharismatik, KH Zubaidi Abdul Qofur yang dikenal sebagai mursid Torikoh di Jawa Timur.
Gus Iqdam pada tahun 2021 menikah dengan Aning Nilatin Nihayah, putri Almaghfurlah KH Thoha Widodo Zaini Munnawir dari Pondok Pesantren Lirboyo. Setelah membentuk keluarga, Gus Iqdam dan istrinya, Ning Nila, diberkahi dengan seorang anak laki-laki yang diberi nama Gus Novel.
Metode Dakwah
Gus Iqdam setelah mendirikan Majelis Ta’lim Sabilu Taubah pada Desember 2018, memulai rutinitas dakwahnya dengan jamaah kisaran 7 orang. Namun, selang berapa tahun Majelis Ta’lim tersebut sudah banyak dikenal dan viral di kalangan milenial, hingga sampai mencapai ribuan jamaah.
Gus Iqdam sengaja memberikan nama Mejelis Ta’lim tersebut dengan nama Sabilu Taubah yang artinya jalan taubat, sebab jamaah di dalamnya tidak hanya berfokus pada santri, orang berpengetahuan atau bahkan orang sudah tidak asing terhadap ilmu agama. Di antara jamaahnya, banyak orang-orang luar yang bahkan sama sekali tidak paham ilmu agama.
Gus Iqdam menghadirkan majelisnya sebagai tempat mengaji bagi orang-orang yang berideologi jalanan, marginal, dan kerap berurusan dengan dunia kriminal. Dengan ciri khas dakwahnya yang lemah lembut, sopan dan lucu, Gus Iqdam mencoba untuk mengajak mereka agar mau mengaji bersama-sama.
Ia mengibaratkan ngaji sebagai bensin yang sangat dibutuhkan mobil atau motor untuk menggerakkannya. Sebab bagaimana mobil bisa bergerak jika tidak ada bensin, sebagaimana raga apakah bisa bergerak menjadi baik jika tidak mengaji? Ia menjelaskan bahwa ngaji menjadi salah satu cara untuk mengatur jiwa, mengolah pikiran dan ruhani. (gas/l6)