SURABAYA | DutaIndonesia.com – Prospek geothermal di Jawa Timur (Jatim) dinilai sangat cerah. Meski tidak sebesar di Jawa Barat tapi beberapa potensinya cukup menarik seperti Ijen, Arjuna-Welirang, Ngebel, Wilis, Iyang Argopura dan lainnya.
Ir M. Ali Asath, Senior Researcher di Lab Geothermal Institut Teknologi Bandung (ITB) kepada DutaIndonesia.com dan Global News, mengatakan, Ijen lebih mudah pengembangannya karena tidak ada isu lahan. Selain itu, infrastrukturnya juga tidak sulit. Bahkan, sekarang lagi berlanjut mengebor eksplorasi lagi untuk menambah data sumur yang ada sebelumnya.
Selain itu, ada Arjuno-Welirang. Meski di daerah konservasi namun diskusi dengan pihak Kehutanan berjalan lancar. Bahkan, bisa menjadi kerjasama yang saling menguntungkan tapi infrastrukturnya cukup berat sehingga bakal membutuhkan biaya yang mahal.
“Ngebel masalahnya ada di pengembangnya yang perlu dipertanyakan keseriusannya. Iyang Argopura sulit dikembangkan karena ada di tengah daerah konservasi yang tidak ada akses sama sekali,” katanya.
Sebelumnya Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, mengatakan Pemprov Jatim ingin mengembangkan geothermal. Dia menilai total dari seluruh panas bumi yang ada di dunia, sebanyak 40%-nya ada di Indonesia dan Jatim menjadi salah satu daerah yang punya potensi geothermal terbesar. “Total Jatim punya 13 titik potensi geothermal,” katanya.
Ke-13 titik itu, adalah Gunung Lawu 195 megawatt elektrikal (MWe) (eksplorasi), Telaga Ngebel 165 MWe (eksplorasi), Gunung Pandan 60 MWe (wilayah kerja baru), Arjuno Welirang 110 MWe (wilayah kerja baru), Songgoriti 35 MWe (wilayah kerja baru), Iyang Argopuro 295 MWe (eksplorasi), Blawan Ijen 110 MWe (eksplorasi), Gunung Raung 23 MWe (survei pendahuluan), Krucil – Tiris 74 MWe (survei pendahuluan), Bromo Tengger 58 (survei pendahuluan), Gunung Wilis 50 MWe (wilayah kerja baru), Arjosar 18,5 MWe (survei tinjau), Mlati 13,8 MWe (survei tinjau).
Selain energi geothermal, saat ini Jatim terus mengembangkan sejumlah energi terbarukan lain yakni pembangkit listrik tenaga air 525 Megawatt (MW), tenaga angin 7.907 MW, Bioenergi 3.420 MW, tenaga surya 10.335 MW, dan energi gelombang 1.200 MW. Guna mengembangkan industri sektor energi, Pemprov Jatim juga berkolaborasi dengn beberapa perguruan tinggi swasta maupun negeri.