Wawancara Nanang Irsan Ismail, Pimpinan Tim Kampoeng Tjibarani-Tarawangsa ke NYIFW: Syiar Seni-Budaya Sunda ke Penjuru Dunia (2)

oleh
Rian Suherman, seniman Tarawangsa.

Kampoeng Tjibarani Kota Bandung, Jawa Barat, dengan seni Tarawangsanya, terpilih tampil di New York Indonesia Fashion Week (NYIFW) 2021 yang digelar di KJRI NY, Amerika Serikat, 10 September 2021. Event kelas dunia ini menghadirkan produk seni-budaya, fashion, hingga UMKM karya anak bangsa untuk dipromosikan melalui pintu kota dunia: New York. Berikut bagian kedua tulisan Gatot Susanto dari DutaIndonesia.com, yang disarikan dari wawancara dengan Nanang Irsan Ismail pimpinan tim Kampoeng Tjibarani yang tampil di NYIFW 2021 tersebut.

DUA pemuda asal Cimahi, Rian Suherman (23) dan Oki Nur Tahyudin (20), akan tampil secara visual dalam event akbar New York Indonesia Fashion week di KJRI NY 10 September 2021. Keduanya semula piawai memainkan instrumen karinding di kelompok seni Karinding Sasora.

Ketertarikan terhadap waditra atau alat musik dari belahan bambu itu lantas menyadarkan mereka akan pentingnya melestarikan seni tradisional yang mengandung nilai-nilai luhur kehidupan para leluhur, hingga muncul keinginan mengembangkan diri menguasai instrumen musik tradisional Sunda lainnya. Mereka kemudian memilih Tarawangsa. Kesenian Tarawangsa bersama Kampoeng Tjibarani Kota Bandung Jawa Barat ini akan menyemarakkan New York Indonesia Fashin Week 2021.

“Harapan di kemudian hari para pemuda-pemudi Indonesia bisa berkolaborasi lintas sektoral go international dalam rangka membangun nilai -nilai kearifan lokal sebagai entitas bangsa Indonesia kepada dunia baik melalui seni dan budaya ,fashion dan yang lainya. Karena itulah tujuan digelarnya New York Indonesia Fashion Week ini,” kata Nanang Irsan Ismail pimpinan tim Kampoeng Tjibarani yang tampil di NYIFW 2021 tersebut. Ya, inilah Syiar Seni-Budaya Sunda ke Penjuru Dunia. Tim Kampoeng Tjibarani dan Tarawangsa akan berangkat ke New York pada 6 September 2021.

Nanang Irsan Ismail lalu menjelaskan profil dua seniman Sunda tersebut. Menurut dia, dua seniman-budayawan Sunda itu berguru langsung Tarawangsa dari salah seorang maestronya yakni, Pak Abun dan Pak Asép, di Rancakalong.

Ya, dari tempat itulah Tarawangsa lahir dan berkembang di bumi Sunda. Kedua pemuda itu pun tidak hanya mempelajari keterampilan memainkan dua waditra atau alat musik Tarawangsa yaitu rebab dan kecapi, tapi juga mendalami sejarah, filosifi, hingga pembuatan instrumennya.

Rian Suherman, seniman Tarawangsa yang tampil di New York Indonesia Fashion Week 2021.

Selanjutnya tahun 2017 Rian dan Oki membentuk grup seni Tarawangsa dengan nama Gentra Wirahma atas restu para gurunya. Rian sendiri mengaku larut dalam Tarawangsa. Dia pun memilih nama grup keseniannya sesuai dengan roh Tarawangsa.

“Nama itu memiliki makna suara panggilan yang berirama,” kata Rian. Benar saja, mereka merasa terpanggil oleh alunan magis rebab dan kacapi jentréng yang mereka mainkan sendiri.

“Tarawangsa itu sendiri merupakan akronim dari ta (tatabeuhan, ra (rahayat) wa (wali) ng (ngalalana) dan sa (salapan). Dengan tarawangsa ini pula para wali terdahulu berkelana menyebar syiar,” ungkap Rian.

No More Posts Available.

No more pages to load.