MALANG|DutaIndonesia.com – Pemerintah tidak mau kecolongan lagi. Antisipasi dilakukan dengan cara belajar dari pengalaman libur Natal dan tahun baru yang lalu. Saat itu terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 pasca-libur Nataru. Karena itu, libur Nataru kali ini pemerintah menerapkan aturan pembatasan lagi dengan PPKM Level III di seluruh Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan bahwa, pemerintah akan menerapkan kebijakan PPKM Level III untuk seluruh wilayah Indonesia selama masa libur Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Hal ini tentu berdampak pada dunia usaha, khususnya pariwisata, yang biasanya panen saat libur Nataru. Namun demi keselamatan bersama para pengusaha pun pasrah. “Ya, gimana lagi, kita manut pemerintah saja,” kata salah seorang pengusaha di Kota Batu, Kamis pagi tadi.
Saat memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Antisipasi Potensi Peningkatan Kasus Covid-19 Pada Libur Nataru, secara daring, Rabu (17/11/2021), Muhadjir mengatakan, kebijakan tersebut dilakukan untuk memperketat pergerakan orang dan mencegah lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Nataru. Nantinya seluruh wilayah di Indonesia, termasuk yang sudah berstatus PPKM Level 1 dan 2, akan disamaratakan menerapkan aturan PPKM Level III.
“Ini agar ada keseragaman secara nasional. Sudah ada kesepakatan, aturan yang berlaku di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali nanti akan diseragamkan,” katanya.
Lebih lanjut, Menko Muhadjir menerangkan, kebijakan status PPKM Level 3 ini akan berlaku mulai tanggal 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2021. Kebijakan ini akan diterapkan menunggu Kemendagri menerbitkan Instruksi Mendagri (Inmendagri) terbaru.
“Ini sebagai pedoman pelaksanaan pengendalian penanganan Covid-19 selama masa libur Natal dan Tahun Baru yang akan ditetapkan selambat-lambatnya pada tanggal 22 November 2021,” ujarnya.
Salah seorang pengusaha wisata di Malang pasrah dengan kebijakan pemerintah itu. Namun mereka berharap agar ada kebijakan khusus untuk dunia wisata. “Dulu ya begitu, kami pasrah saja. Tapi kami berharap agar ada sedikit kelonggaran sebab baru saja wisata kita menggeliat,” kata Sutrisno, pelaku usaha wisata di Malang. (okz/wis)