Peran Ulama
Selain mengurus anak, Zaraa sendiri bisnis kecil-kecilan. Selain kuliah dan mengikuti suami, WNI di Pakistan banyak juga yang berbisnis. “Biasa di sini dagang kecil-kecilan. Misal bikin makanan Indonesia dan dijual secara online. Kami di sini maksudnya para istri PakMan, mixed marriage Indo-PakMan wives, punya group WA dan FB,” katanya. PakMan merupakan sebutan untuk suami Pakistan bagi WNI di negara tersebut.
Dan sebagai orang yang sudah lama tinggal di negeri yang menerapkan aturan Islam, mereka pun sudah biasa dengan transaksi syariah. “Bank Syariah di sini alhamdulillah lebih diutamakan dan konsep konvensional perlahan dihapus. Misal soal pinjaman, yang tanpa bunga,” katanya.
Kesan negatif juga sering dialamatkan pada penerapan hukum Islam yang ketat di negeri itu. Padahal tidak demikian. Media barat sering berlebihan bila menyoal penerapan hukum Islam di Pakistan.
“Hukum Islam memang tegas di sini, tapi alhamdulillah justru saya senang sebab di sini dengan tegasnya hukum Islam keadilan bisa terlaksana,” katanya.
Dia menegaskan bahwa masyarakat Pakistan juga terkenal ramah. Selain itu negeri ini aman dan nyaman. “Masyarakatnya friendly dan di sini aman. Kalau ada perspektif negatif ya biasa aja, maklum pandangan orang apalagi soal hukum Islam yang ketat, banyak yang mengira keras dan kasar. Sama kayak di Indonesia juga yang menjalankan hukum Islam dibilang radikal,” katanya.
Bahkan, kata Zaraa, pakaian menutup aurat lantas dibilang budaya Arab di Indonesia. Hal yang demikian tidak terjadi di Pakistan. “Bahkan ada kesan ulama didhalimi di indonesia,” katanya merujuk berita ulama dipersikusi bahkan ada yang dianiaya hingga meninggal dunia.
Menurut dia, di Pakistan kalau ada yang menistakan agama langsung dihukum qisos. Tidak pandang agama pelakunya, mau agama apa pun, pasti dikenakan hukuman tersebut. “Dan alhamdulillah di sini ulama dihormati baik yang pro atau bukan pro pemerintah,” katanya.
Dia juga mengirimkan link berita expresnews soal PM Imran yang selalu berkonsultasi dengan ulama. Sebab, kata dia, bisa dikatakan Ulama-lah “Pemimpin” negaranya. “Jadi kalo ada apa apa PM Imran Khan segenap lainnya minta nasihat ulama dulu,” katanya. (*)