HONGKONG|DutaIndonesia.com – Kabar duka kembali datang dari kalangan pekerja migran Indonesia (PMI) di Hongkong. Salah seorang PMI di Hongkong asal Cilacap, Jawa Tengah, Rasinem, dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit di Hongkong Jumat 14 Januari 2022 sekitar pukul 00.17 WHK. Rasinem meninggal dunia setelah dirawat lebih dari 2 bulan di rumah sakit.
“Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un. Telah meninggal dunia sahabat kita, PMI Hongkong asal Cilacap, Mbak Rasinem yang beberapa waktu lalu sempat saya share. Almarhumah adalah pemegang Recognized Paper sejak tahun 2017 dan telah hilang kontak dengan keluarganya sejak tahun 1995.” Demikian kabar yang beredar via What’sApp yang juga diterima Redaksi DutaIndonesia.com Minggu 16 Januari 2022 pagi.
Berita Terkait: Kisah Sedih Orang Indonesia Recognized Paper di Hongkong
Saat dikonfirmasi, Ketua PCI Muslimat NU Hongkong-Macau, Hj Siti Fatimah Angelia, mengatakan dirinya juga mendapat kabar itu dari seorang PMI asal Cilacap. Hanya saja Fatimah belum tahu detail ceritanya.
“Kami belum tahu kapan jenazah almarhumah dimandikan sebab menunggu dokumennya. Saya diberi nomor kontak saudara almarhumah di Cilacap oleh PMI ini agar saat memandikan jenazah bisa saya kotak, video call, untuk mengetahui secara langsung prosesnya ,” kata Hj Fatimah, yang juga menjadi petugas pemulasaran jenazah di Happy Valley Muslim Cemetery Hongkong.
Dalam berita yang beredar di WA terungkap, bahwa pada Kamis, 13 Januari 2022, sekitar pukul 0.14 WHK, pihak Rumah Sakit telah melakukan video call dengan pihak keluarga di Cilacap untuk proses identifikasi. Hal itu untuk memastikan bahwa almarhumah Rasinem adalah anak mereka sekaligus untuk pemulangan jenazah.
“Mohon keikhlasan doa dari sahabat semuanya agar Almarhumah diampuni segala dosa dan khilafnya dan agar proses pemulangan jenazahnya diberikan kemudahan serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan…Aamiin Ya Robbal Alamiin,” Demikian kalimat di dalam berita tersebut.
Lakon hidup Rasinem menambah panjang kisah sedih PMI atau TKW di negeri orang. Perempuan ini sudah dinyatakan hilang oleh keluarganya di Cilacap sejak tahun 1995. Orang tuanya sedih sebab dia tidak memberi kabar. Selama 26 tahun ayah dan ibunya menanggung kesedihan yang dalam sebab anaknya tidak pernah menghubunginya lagi. (gas)