Wisata Sejarah Pabrik Gutta Percha Tjipetir yang Mendunia, Sayang Kini Kurang Terawat

oleh

Vidi Jensen, pemerhati dan pegiat wisata sejarah di Sukabumi dan Komunitas Kipahare mengaku prihatin dengan kondisi itu. Vidi dan Kipahare mengaku sudah lama mengusulkan agar ada perhatian dari Pemda mengingat lokasi itu merupakan cagar budaya.

“Sudah sejak lama saya dan komunitas Kipahare berusaha mengangkat destinasi wisata sejarah Sukabumi tapi kesannya dingin-dingin saja pemerintah kabupaten dan kota Sukabumi. Lokasi bagus, kunjungan wisata ada, hanya kurang perhatian dari pemerintah. Jadi kesannya tidak terawat,” kata Vidi Jensen kepada DutaIndonesia.com Senin 26 Juli 2021.

Pabrik Gutta Percha Tjipetir ini sudah lama mendunia. Bahkan, bukti-buktinya tersebar di sejumlah negara di Eropa. Bukti-bukti sejarah itu bermula saat Perang Dunia Pertama. Saat itu kapal kargo pengangkut balok atau lempengan gutta percha dari Pabrik Tjipetir karam di perairan Inggris, sehingga balok/lempengannya pun terombang-ambing terbawa arus air laut ke mana-mana. Barang-barang yang sangat berharga di masa lampau itu terdampar di sejumlah negara.

“Lokasi pabrik gutta percha Tjipetir ini di Cikidang Kab. Sukabumi, masih mudah dijangkau dari tempat saya tinggal di Sukabumi kota. Hanya satu jam perjalanan saja,” kata Vidi.

Menurut dia, sampai sekarang pabrik gutta percha yang melegenda itu masih beroperasi. Namun sekarang hanya dalam jumlah kecil dan memenuhi pesanan saja. “Perkebunannya mulai beralih ke sawit karena mungkin lebih bernilai. Yang jelas lokasi itu sudah ada cagar budaya,” katanya.