Laporan Mohd Agoes Aufiya Berwisata Keliling India: Mengagumi Taj Mahal, Istana Jodha-Akbar, Istana Air, hingga Berkemah di Gurun

oleh
MOHD AGOES AUFIYA bersama istri dan dua anaknya saat di tepi Danau Man Sagar yang di tengahnya terdapat Istana Jal Mahal (Istana Air).

Selama lima hari, 24-29 Januari 2021, Mohd Agoes Aufiya–dosen Universitas Muhammadiyah Malang yang menimba ilmu Hubungan Internasional di Jawaharlal Nehru University– bersama istri dan dua anaknya, keliling sejumlah kota di India. Selain mengunjungi Taj Mahal dan istana tempat syuting Jodha Akbar, Agoes dan keluarga juga berkemah di padang pasir yang sangat luas. Berikut laporan pria yang juga seorang Youtuber dengan channel Mohd Agoes Aufia yang penghasilannya sudah jutaan rupiah ini.

[ngg src=”galleries” ids=”22″ display=”basic_slideshow”]

WISATA mengisi liburan kali ini sengaja kami pilih daerah gurun pasir di India. Sebelumnya, kami sudah mengunjungi daerah bersalju di anak benua ini. Dengan menyewa taksi Innova yang lega bersama sopir, kami meluncur dari ibukota New Delhi menuju Kota Agra yang menyimpan keindahan Taj Mahal.

Saya sendiri sudah dua kali ini masuk Taj Mahal. Kali ini lebih cantik. Seperti biasa, wisatawan disambut sejumlah kera. Kota Agra sendiri memiliki populasi 25 ribu kera. Tampak bangunan dengan pintu-pintu di bagian depan yang bisa dipakai para musafir untuk menginap. Juga pohon besar yang disebut berumur 100 tahun. Para tukang foto menjajakan jasa memotret pengunjung di depan pintu utama yang berhiaskan kaligrafi Surat Al Fajr.

Ada tiga batu, yakni batu merah dari Agra, putih dari Rajashtan, dan sejenis batu akik dari beberapa daerah di pintu gerbang. Pada bagian dalam Taj Mahal juga banyak ukiran dengan bahan batu-batuan dari berbagai daerah. . Tiket masuk 1.000 rupe.

Saat masuk area Taj Mahal sudah banyak pengunjung berfoto di sejumlah tempat yang dipayungi langit cerah. Salah satunya di kolam dengan air mengalir yang sangat biru. Sebuah penggambaran akan surga. Taj Mahal adalah simbol cinta raja Shah Jahan dan ratunya Mumtaz Mahal. Saat masuk ke bangunan istana, pengunjung dikenakan lagi tiket 200 rupe (Rp42 ribu). Anak kecil gratis.

Dari Agra, kami meluncur sejauh 200 km menuju Rajashtan. Rasa lelah terbayarkan dengan keindahan ibukota Jaipur. Kami mengunjungi City Palace (Istana Raja) yang merupakan tempat di mana keluarga bangsawan kerajaan Jaipur tinggal. Dan Sang Raja pun masih tinggal di istana ini, sama seperti Keraton Solo atau Yogya. Foto para raja juga dipajang di istana ini.

Kami tiba disambut suhu yang cukup panas. Tempat ini punya kompleks halaman sangat luas, kebun, dan bangunan yang memadukan arsitektur Rajasthani yang Hindu dan Mughal. Gerbang Merak (Peacock Gate) di City Palace juga terlihat indah sekali. Sekarang, keluarga kerajaan tinggal di bagian Chandra Mahal (Moon Palace) yang berbatasan langsung dengan bagian halaman. Di dalamnya ada sebuah kompleks museum, galeri seni, kostum keluarga kerajaan, dan peralatan senjata.

Berdekatan dengan City Palace, ada Hawa Mahal atau Palace of the Winds. Sebuah bangunan bersejarah yang paling dikenal di Jaipur. Tempat ini dibangun pada tahun 1799 dan memiliki 5 lantai, serta terdiri dari deretan jendela kecil dan screen/layar. Dulunya, angin bisa berhembus dengan bebas ketika jendela-jendela dibuka sehingga istana ini dikenal dengan sebutan The Palace of the Wind, namun sekarang sudah tidak lagi. Menurut legenda, istana yang menghadap ke arah jalan utama ini dibangun agar para wanita bangsawan dapat melihat ke luar tanpa diketahui oleh mereka yang sedang berlalu-lalang.

Saat mengunjungi City Palace, jangan lupa melihat pertunjukan boneka India. Boneka cantik dari India yang terkenal dalam lagu di Indonesia berasal dari Hawa Mahal di Jaipur ini. Boneka-boneka yang menari digerakkan melalui tali oleh sang dalang diiringi musik yang dimainkan tiga orang. Kami pun sempat disuguhi lagu Kuch Kuch Hota Hai, yang filmnya dibintangi Shah Rukh Khan dan Kajol.

No More Posts Available.

No more pages to load.