Jodha Akbar
Selanjutnya kami menuju Amber Fort, bangunan istana besar yang terletak di puncak bukit menghadap ke Danau Maota–sekitar 11 km dari pusat Kota Jaipur. Awalnya, tempat ini adalah rumah bagi keluarga kerajaan Rajput hingga kota Jaipur selesai dibangun. Tempat ini punya sejumlah istana yang luar biasa indah, aula, taman, dan kuil yang megah. Bentengnya sangat panjang menyabuk bukit.
Bagian dalam bangunan ini dipenuhi hasil karya menakjubkan yang dibuat begitu rumit. Sungguh mengagumkan sebab hasil perpaduan dari arsitektur Islam dan HIndu. Dua raja di daerah ini memang bekerjasama.
Kisah Jodha – Akbar, yang filmnya sudah disaksikan pemirsa di Indonesia, seperti diceritakan guide kepada kami, mengambil setting cerita di istana ini. Sebuah jejak sejarah yang memberi pelajaran toleransi. Hidup berdampingan dengan indah meski memiliki keyakinan berbeda. Toleransi umat beragama terlihat dalam jejak sejarah di kota ini. Jodha merupakan saudari dari Raja Man Singh I yang beragama HIndu. Jodha menikah dengan Raja Akbar yang beragama Islam. Namun penduduk di kota ini menyebut bangunan tersebut berasal dari nama Amba, gelar untuk Dewi Durga.
Selain Jodha Akbar, sineas Bollywood banyak mengambil setting di istana ini. Sebut saja film Bol Bachan, kemudian Veer yang dibintangi Salman Khan, juga film Khoobsurat. Selanjutnya lagu Mohe Rang Do Laal berlatar belakang istana Amber dalam film Bajirao Mastani, yang diperankan secara apik oleh Depika Pandukone.
Lalu Jal Mahal. Istana ini berada di air yang tenang. Berwarna kuning pasir, kontras dengan pantulan air berwarna biru. Mengambang kokoh di atas Danau Man Sagar. Nama Jal Mahal artinya istana air. Bentuknya simetris. Dulunya menjadi pondok raja saat berburu.
Terletak di pinggir Kota Jaipur, danau itu berbatasan langsung dengan bukit Nahargarh. Bangunan ini sering muncul di majalah-majalah travel dalam pesawat-pesawat yang keluar masuk India. Menjadikannya sebagai salah satu tempat yang wajib dikunjungi di negara itu.
Istana Jal Mahal dibangun pada 1750-an atas perintah Maharaja Madho Singh. Bangunan yang terlihat dari pinggiran danau adalah lantai teratas. Sedangkan 4 lantai lainnya tersembunyi di bawah air.
Arsitekturnya merupakan gabungan bentuk Rajput dan Mughal. Jal Mahal dibangun dengan batu pasir merah dengan empat chatris berbentuk segi delapan di sudut-sudut istana. Saat direnovasi pada abad ke-18, ada 21 pilar cenotaph keluarga kerajaan. Selain itu, Danau Man Sargar juga terbentuk saat pembangunan bendungan yang dilakukan oleh Maharaja Pratap Singh.
Masuk ke dalam istana memang dilarang, namun dari jarak dekat pengunjung bisa menikmatinya dengan menyewa boat atau sekedar bersantai di taman kecil yang tak jauh di seberang danau.