Mengapa Banyak PMI Hongkong Asal Jatim Meninggal di Usia Muda?
HONGKONG | DutaIndonesia.com – Ketua Pengurus Cabang Istimewa Muslimat Nahdlatul Ulama (PCI MNU) Hongkong – Macau, Hj Fatimah Angelia, kembali mendapat tugas memandikan jenazah pekerja migran Indonesia (PMI—dulu TKI/TKW, Red.), Jumat 24 September 2021 hari ini. Fatimah yang asal Surabaya dan kini menetap di Hongkong sedih setiap kali melihat PMI yang meninggal dunia di negeri orang dalam usia yang masih relatif muda. Apalagi PMI itu sama-sama berasal dari Jawa Timur.
Kali ini dia memandikan jenazah Sri Wahyuningsih yang pemulasarannya dilakukan di Happy Valley Muslim Cemetery Hongkong. Suasana sangat haru sebab prosesi pemulasarannya dilakukan dengan disaksikan langsung oleh anggota keluarganya di Tanah Air melalui video call.
Tampak ibu dan adik PMI yang meninggal dunia itu menangis sesenggukan melihat jenazah orang yang menjadi tumpuan keluarga pergi menghadap Sang Khaliq untuk selama-lamanya. Fatimah juga tidak tahu bagaimana keluarga almarhumah di Tanah Air mendapatkan nomor teleponnya sehingga meminta ikut menyaksikan proses memandikan jenazah tersebut via video call.
“Saya tidak tanya sebab ikut sedih melihatnya. Tadi ibu dan adiknya yang melihat proses pemulasaran jenazah,” katanya.
Setelah dimandikan dan dimasukkan ke dalam peti mati, jenazah Sri insya Allah diterbangkan dan sampai di Bandara Juanda Sidoarjo pada Sabtu 25 September 2021 besok untuk dimakamkan oleh keluarga di daerah asalnya.
“Mbak Sri ini berusia 48 tahun. Semoga husnul khotimah,” kata Hj Fatimah Angelia kepada DutaIndonesia.com. Sebelumnya, dalam sepekan ini, dia memandikan jenazah Istikomah dan Siti Sundari, yang jenazahnya dipulangkan ke tanah air. “Kamis malam, ada PMI dari Ponorogo tapi jenazah laki-laki dimandikan di sini oleh petugas pria,” katanya.